Kamis, 06 April 2017

LANDAK LAUT

Landak laut

KENALI LEBIH DALAM TENTANG LANDAK LAUT ATAU BULU BABI

KENALI LEBIH DALAM TENTANG LANDAK LAUT ATAU BULU BABI

Bulu babi dapat menyebabkan infeksi, gatal, nyeri, serta rasa perih yang sangat amat jika terkena kulit manusia...

Landak laut atau disebut juga bulu babi(Echinoidea) merupakan hewan laut yang berbentuk bundar dan memiliki duri pada kulitnya yang dapat digerakkan. Binatang ini terbagi menjadi sekitar 950 spesies dan dapat ditemukan mulai dari daerah pasang surut sampai di kedalaman 5000m. Hewan ini disebut landak laut atau bulu babi karena memiliki rambut duri yang tajam seperti landak. Duri-duri rambutnya dapat digerakkan dan beracun. Racun pada ujung durinya yang lancip dan tajam ini berfungsi untuk mempertahankan diri sekaligus untuk melumpuhkan musuhnya.
Bulu babi hidup di perairan dangkal dan memiliki terumbu karang. Bulu babi berjalan dengan kaki tabung dan rambutnya yang kaku dan kuat.  Hewan ini aktif pada malam hari untuk mencari makan di sekitar karang.  Bulu babi termasuk hewan omnivora. Selain makan alga yang menempel pada karang, bulu babi juga menyukai hewan-hewan kecil dan sisa-sisa hewan laut yang mati. Konon, banyaknya hewan bulu babi merupakan tanda rusaknya terumbu karang. Namun, bulu babi juga menjadi tanda bahwa tempat tersebut tidak tercemari logam berat.
Beberapa daerah seperti di Raja Ampat, bulu babi banyak di konsumsi. Bahkan di Jepang, Bulu babi dibuat penganan seperti sushi.
Ini adalah fakta tentang bulu babi yang perlu kalian tahu..
1. Terdapat lebih dari 900 jenis landak laut yang ada di muka bumi ini.

2. Ukuran dari bulu babi ini sekitar 4 sampai dengan 5 inchi

3. Kulit bulu babi dibentuk dari bulu-bulu yang keras dan tumbuh pada bagian cangkang yang keras.

4. Mulut bulu babi atau landak laut terdapat pada bagian tengah yaitu diantara bagian tubuhnya atau tepatnya terdapat pada bagian bawahnya.

5. Jumlah gigi dari bulu babi ini sebanyak 5 buah.

6. Bagian cangkang dari bulu babi ini terdapat duri-duri yang berperan sebagai penggerak dari hewan tersebut.

7. Selain jadi penggerak, duri-duri tersebut juga berguna sebagai penjepit makanan dan dapat menjadi perlindungan diri pada saat bulu babi merasa terancam dari serangan predator.

8. Untuk beberapa jenis dari bulu babi duri-durinya mengandung racun.

9. Ternyata bulu babi juga dapat tinggal ditempat yang dangkal maupun dalam sampai dengan didasar laut dan diatas karang.

10. Bulu babi juga dapat hidup di muara yang mempunyai material berlumpur dimana mereka akan membenamkan dirinya untuk dapat hidup ditempat ini.

11. Namun kebanyakan mereka lebih memilih untuk hidup pada terumbu karang serta daerah yang sering mengalami gelombang pasang.

12. Bulu babi mempunyai gigi yang terbuat dari kalsium karbonat walaupun tidak dapat terlihat secara kasat mata.

13. Fungsi gigi dari hewan bulu babi ini adalah untuk mengunyah makanan termasuk juga batu.

14. Bulu babi adalah binatang omnivora dan makanan yang sangat disukai oleh bulu babi atau landak laut ini adalah ganggang, rumput laut, ikan yang sudah mati, kerang.
15. Predator dari bulu babi ini adalah siput, burung, dan kepiting.

16. Sebenarnya bulu babi lebih aktif dimalam hari dan lebih pasif pada siang hari,

17. Mereka mencari makan dengan cara berjalan menggunaakn bagian kecil seperti kaki yang terletak pada bagian bawah perutnya.

18. Bulu babi atau landak laut ini sangat mudah dijumpai pada seluruh perairan didunia namun akan sulit menemukannya pada bagian kutub.

19. Tidak semua bulu babi mempunyai duri yang tajam serta panjang untuk dijadikan sebagai pertahanan diri mereka. Ada juga beberapa bulu babi yang mempunyai duri yang tumpul dan pendek tetapi sangat memberikan dampak yang serius bagi yang terkenanya.

20. Bulu babi melakukan reproduksi dengan cara yang unik yaitu pada bulu babi jantan mereka akan melepaskan spermanya kedalam air. Sedangkan untuk bulu babi betina akan melepaskan telurnya pada sekitar sprema dan pada saat keduanya bersentuhan satu sama lain yang kemudian membentuk janin baru.
Bahayakah jika kita terkena bulu babi ?
Intinya bulu babi memiliki kekuatan untuk perlindungan diri berupa racun yang berada di duri-durinya. Jika kulit kita terkena duri tersebut, maka racun akan masuk kedalam tubuh yang membuat kalian akan merasakan pegal, sakit, perih, gatal dan nyeri. Maka itu ketika kita sedang melakukan aktivitas di pantai, ada baiknya berhati hati jika menemukan hewan ini. Jika kalian menemukan hewan ini, disarankan hanya boleh mendekatinya dan jangan menyentuhnya.
Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang diakui secara medis dapat menyembuhkan luka dari racun bulu babi. Namun beberapa orang mengatakan, jika terkena bulu babi hendaknya segera gunakan amoniak atau air seni

burung murai

Burung murai

Semua Macam Jenis Burung Murai Batu Lengkap dengan Gambar

Murai Batu merupakan salah satu jenis burung istimewa yang keberadaannya sudah sangat populer di Indonesia. Selain Cucak Jenggot, Kenari dan Lovebird, burung dengan ekor panjang ini juga sudah menjadi perbincangan lama para pecinta kicau saat ini. Bagaimana tidak, selain mempunyai perawakan indah, jenis burung yang juga dikenal dengan nama Kucica Hutan tersebut juga memiliki kicauan gacor keras dan luar biasa sambil teler (Baca:Suara Murai Batu). Mungkin berawal dari itulah, mengapa para penggila dari burung yang bernama latin Copsychus malabaricus ini begitu kagum. Entah itu penggemar murai batu Medan, Nias, Lampung, Aceh maupun Borneo (Kalimantan).
Sayangnya kepopuleran berbagai macam jenis Murai Batu tersebut berbanding terbalik dengan fakta yang ada. Dimana keberadaan murai batu sudah terancam punah, entah karena pemburu liar atau murni sebab kerusakan lingkungan. Hal ini juga pernah diungkapkan lembaga Konservasi Internasional (IUCN), bahwa untuk burung Murai Batu di Indonesia perlu mendapatkan perhatian khusus karena jumlahnya sudah semakin berkurang. Tanpa berselang lama semua jenis burung penyanyi dari genus Copsychus Malabaricus ini telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai hewan yang dilindungi.
Terlepas dari itu semua, untuk wilayah penyebaran Murai Batu sudah hampir merambah ke seluruh negara di Asia. Di Indonesia sendiri ia bisa ditemui di Pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Tentunya di setiap pulau penyebaran tersebut, terdapat beragam jenis Murai Batu yang mempunyai karakter suara dan tampilan fisik yang berbeda-beda. Salah satu burung ekor panjang yang paling terkenal yang berasal dari kota Menara Air Tirtanadi, Medan. Selain dari Medan tentunya ada yang berasal dari Kalimantan yang tidak kalah hebat masalah telernya. Bagi Anda yang ingin mengenal lebih jauh seputar kucica hutan di tanah Air, berikut beberapa jenis murai batu lengkap dengan gambar yang bisa Anda simak.

1. Murai Batu Medan

gambar murai batu medan
Murai Batu Medan (mikozawa1 – twitter.com)
Seperti namanya, Murai Batu ini besaral dari Medan. Ia mempunyai ciri khusus pada bagian ekornya yang melengkung panjang. Bentuk ekor yang tipis tersebut bisa memanjang sampai 27 sampai 30 cm. Power kicauan yang dimiliki keras dan melengking. Ditambah lagi Murai Medan ini dikenal sebagai burung petarung yang mempunyai mental pemberani. Saat mendengar kicauan lain pada saat di alam liar ia tidak segan mengembangkan dada dan perutnya yang sebagian masyarakat Pulau Jawa menamainya dengan istilah Ndegek dan Ngobra.

2. Murai Batu Nias

gambar murai batu nias
Murai Batu Nias (bangeko – pinterest.com)
Untuk jenis Murai yang satu tidak sulit untuk dikenali, sebab Murai Batu Nias mempunyai ekor panjang sampai 17-20cm yang bewarna hitam pekat. Burung Murai yang satu ini juga mempunyai power kicauan gacor keras dan memiliki mental kuat. Selain itu Murai Nias ini mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi, karena kepandaian menirukan suara jenis burung pengicau lain dan bahkan suara manusia. Maka tak heran, jika unggas pengicau yang satu ini cukup menjadi primadona di mata komunitas Murai Batu di Tanah Air.

3. Murai Batu Lampung

gambar murai batu lampung
Murai Batu Lampung (nouvisf – youtube.com)
Sementara itu Burung Murai Batu Lampung mempunyai ekor yang lebih pendek dan kaku daripada jenis lain. Panjangnya bisa sampai 12 hingga 18cm. Jenis murai ini juga mempunyai kicauan luar biasa yang mampu menirukan jenis burung pengicau lain. Meskipun karakter suara yang dikeluarkannya cenderung berulang-ulang, namun semua terdengar cukup merdu dan keras. Selain itu, murai lampung dikenal sebagai burung yang mempunyai stamina kuat yang tidak mudah letih jika saat berkicau.

4. Murai Batu Aceh

gambar murai batu aceh
Murai Batu Aceh (azkaakhdan – youtube.com)
Murai Batu Aceh merupakan burung yang berasal dan paling banyak ditemukan di wilayah Sumatera Utara, khususnya daerah Provinsi Aceh. Jenis murai yang satu ini juga mempunyai ciri panjang ekor beragam yang rata-rata bisa tumbuh sampai 19-30cm. Selain itu, burung yang berasal dari kota Serambi Mekah ini juga bisa mengerluarkan suara ngeroll panjang dan gemar sekali mengeluarkan suara nembak. Meskipun ukuran bodi relatif lebih kecil, namun Burung Murai Aceh ini mempunyai mental petarung cukup baik. Tak jarang hal tersebut membuat Murai mania menjadi kagum.

5. Murai Batu Borneo

gambar murai batu borneo
Murai Batu Borneo (ucup si murai borneo – youtube.com)
Burung murai asal pulau Kalimantan ini juga menjadi perhatian khusus para penghobi burung saat ini, karena Murai Batu Borneo juga mempunyai penampilan dan kemampuan kicau yang mengagumkan. Di habitat aslinya, ia dikenal sebagai burung agresif yang selalu ngotot jika mendengar kicaun burung lain. Burung murai yang satu ini mempunyai ciri panjang ekor yang bisa tumbuh 8 hingga 13. Meskipun ukuran ekornya relatif lebih kecil, namun burung ini paling banyak mendapatkan apresiasi lantaran karakter suara gacor dan mental yang dimilikinya

Rabu, 05 April 2017

Matahari

Klasifikasi Ilmiah Bunga Matahari

  • Kerajaan: Plantae
  • Ordo: Asterales
  • Famili: Asteraceae
  • Upafamili: Helianthoideae
  • Bangsa: Heliantheae
  • Genus: Helianthus
  • Nama Biologi: Helianthus annuus L
Pada bunga matahari ini mempunyai bentuk yang sangat khas dengan memiliki kepala bunga yang terbilang besar dengan diameter sekitar 30 cm, berwarna kuning terang, serta tersusun dari ratusan sampai ribuan bunga kecil pada satu bongkol.
Sifat dasar dari bunga matahari yang selalu mengikuti arah sinar matahari ternyata berpengaruh terhadap produksi minyak yang dihasilkannya. Untuk itu, pada kultivar bunga matahari yang baru, sifat itu disingkirkan karena memakan banyak energi dan mengurangi hasil produksi minyak.

Asal-Usul Pada Bunga Matahari

Pada bunga matahari telah dibudidayakan oleh orang-orang Indian di Amerika Utara sejak ribuan tahaun yang lalu. Yang kemudian tersebar ke Amerika Selatan dan menjadi salah satu sumber pangan bagi warga Inka.
Begitu penaklukan oleh orang Eropa, bunga matahari diperkenalkan ke Eropa dan berbagai penjuru dunia lainnya pada abad ke-16. Semenjak abad ke-17 bijinya telah digunakan dalam campuran roti atau diolah sebagai pengganti kopi serta cokelat. Untuk penggunaannya sebagai sumber minyak mulai dirintis pada abad ke-19.

Karakteristik Pada Bunga Matahari

Bunga Matahari ini merupakan tumbuhan terna semusim yang berasal dari kawasan Amerika Utara yang beriklim tropis, yakni Meksiko dengan karakteristik sebagai berikut:
  • Dengan memiliki tinggi 3-5 m tergantung varietasnya.
  • Memiliki daun tunggal lebar.
  • Pada batang biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak dan jarang bercabang.
  • Bunga tersusun majemuk.
  • Terdapat 2 tipe bunga yaitu bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, serta bunga tabung yang fertil dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga.
  • Menjalani sistem penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga.
  • Pada hari yang cerah, tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian matahari yang gejalanya disebut dengan heliotropisme.
  • Tumbuhan mendapat keuntungan 10% lebih fotosintesis karena pergerakan ini.
  • Buahnya bertipe buah kurung “achene”.
  • Buah keringnya berdinding agak keras, tak terlalu tebal dan sering disangka “biji” bunga matahari, karena memang tidak dapat dengan mudah dibedakan.
  • Biji yang sesungguhnya terletak di dalam dan terlindung oleh buah yang serupa tempurung.

Habitat Bunga Matahari

Bunga matahari ini menyukai tanah yang subur dan hangat, tumbuhan ini sangat menyukai suasana yang cerah. Mengingat asalnya, tumbuhan ini sangat cocok tumbuh pada tempat dengan iklim subtropis. Di daerah tropis, hasilnya akan baik apabila ditanam pada dataran tinggi.
Sementara itu, di daerah beriklim sedang seperti di Eropa, tanaman ini hanya bisa ditanam pada musim semi hingga musim gugur dan harus terhindar dari terpaan embun beku “frost”.

Kelompok Budidaya Bunga Matahari

Ada 4 kelompok budidaya bunga matahari berdasarkan kegunaannya:
  • Kelompok penghasil minyak yang dimanfaatkan minyak bijinya. Biji kelompok ini memiliki cangkang biji yang tipis, kandungan minyaknya berkisar 48%-52%, untuk menghasilkan satu liter minyak diperlukan biji dari kira-kira 60 tandan bunga majemuk.
  • Kelompok pakan ternak, dipanen daunnya sebagai pakan atau pupuk hijau.
  • Kelompok tanaman hias yang memiliki warna kelopak yang bervariasi dan memiliki banyak cabang berbunga.
  • Kelompok kuaci, untuk dipanen bijinya sebagai bahan pangan.

Sekilas Mengenai Minyak Biji Dari Bunga Matahari

Untuk pemanfaatan biji bunga matahari terutama ialah sebagai sumber minyak, baik pangan maupun industri. Sebagai bahan pangan, minyak biji bunga matahari cocok dipakai untuk menggoreng, mengentalkan , serta campuran salad.
Minyak biji bunga matahari ini kaya akan asam linoleat yakni suatu asam lemak tak jenuh yang baik sekali untuk kesehatan manusia. Kepentingan teknik menginginkan minyak dengan kadar asam oleat yang lebih tinggi dan terdapat pula kultivar bunga matahari yang menghasilkan minyak dengan kualitas demikian (mengandung 80-90% asam oleat, sementara kultivar untuk pangan memiliki hanya 25% asam oleat).

Selasa, 04 April 2017

GAJAH SUMATERA

Gajah sumatera


Gajah sumatera
Sumatra elephant Ragunan Zoo 3.JPG
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Proboscidea
Famili: Elephantidae
Genus: Elephas
Spesies: E. maximus
Subspesies: E. m. sumatranus
Nama trinomial
Elephas maximus sumatranus
Temminck, 1847
Gajah sumatera adalah subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di pulau Sumatera. Gajah sumatera berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah india. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000. Sebanyak 65% populasi gajah sumatera lenyap akibat dibunuh manusia, dan 30% kemungkinan dibunuh dengan cara diracuni oleh manusia. Sekitar 83% habitat gajah sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif.
Gajah sumatera adalah mamalia terbesar di Indonesia, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu. Periode kehamilan untuk bayi gajah sumatera adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun. Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain. Telinga yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh. Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air dengan cara memegang atau menggenggam bagian ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup.

BERUANG MADU

Beruang madu


Beruang madu
Rentang fosil: Pleistosen - sekarang, 1–0 Jtl
O
S
D
C
P
T
J
K
N
Sun Bear 7.jpg
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Carnivora
Famili: Ursidae
Genus: Helarctos
Horsfield 1825
Spesies: H. malayanus
Nama binomial
Helarctos malayanus
(Raffles, 1821)
Sun Bear area.png
Sebaran beruang madu
(coklat – ekstan, hitam – sebelumnya, abu-abu tua – keberadaan belum jelas)
Sinonim
Ursus malayanus Raffles, 1821
Beruang madu (Helarctos malayanus) termasuk familia Ursidae[2] dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia.[3] Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut.[4] Beruang madu juga merupakan maskot dari kota Balikpapan[5]. Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain[6].

Fisik

Malaienbaer 0744-2.jpg
Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 – 65 kg.[7] Bulu beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam, matanya berwarna cokelat atau biru,selain itu hidungnya relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong.[3].Jenis bulu beruang madu adalah yang paling pendek dan halus dibandingkan beruang lainnya, berwarna hitam kelam atau hitam kecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang unik berwarna oranye yang dipercaya menggambarkan matahari terbit.[8] Berbeda dengan beruang madu dewasa, bayi beruang madu yang baru lahir memiliki bulu yang lebih lembut, tipis dan bersinar.[9] Karena hidupnya di pepohonan maka telapak kaki beruang ini tidak berbulu sehingga ia dapat bergerak dengan kecepatan hingga 48 kilometer per jam dan memiliki tenaga yang sangat kuat.[10] Kepala beruang madu relatif besar sehingga menyerupai anjing yakni memiliki telinga kecil dan berbentuk bundar.[3] Beruang jenis ini memiliki lidah yang sangat panjang dan dapat dipanjangkan sesuai dengan kondisi alam untuk menyarikan madu dari sarang lebah di pepohonan.[8] Selain itu, lidah yang panjangnya dapat melebihi 25 cm itu juga digunakan untuk menangkap serangga kecil di batang pohon.[11] Beruang madu memiliki penciuman yang sangat tajam dan memiliki kuku yang panjang di keempat lengannya yang digunakan untuk mempermudah mencari makanan.[12] Beruang madu lebih sering berjalan dengan empat kaki, dan sangat jarang berjalan dengan dua kaki seperti manusia.[11] Lengan beruang jenis ini cukup lebar dan memiliki kuku melengkung serta berlubang yang memudahkannya memanjat pohon.[13] Kuku tangan yang melengkung digunakan oleh beruang ini untuk menggali rayap, semut dan sarang lebah dan beruang yang sedang mencari madu akan segera menghancurkan kayu yang masih hidup dan segar dan bahkan berusaha untuk menggaruk pohon yang kayunya keras.[14]Rahang beruang madu tidak proporsional karena terlalu besar sehingga tidak dapat memecahkan buah-buah besar seperti kelapa.[15] Gigi beruang ini lebih datar dan merata dibandingkan dengan jenis beruang lain, gigi taringnya cukup panjang sehingga menonjol keluar dari mulut.[16] Ukuran tulang tengkorak kepala beruang madu pada umunya memiliki panjang tengkorak 264,5 mm, panjang condylobasal 241,3 mm, lebar zygomatic 214,6 mm, lebar mastoid 170,2 mm, lebar interorbital 70,5 mm, lebar maxilla 76,2 mm.[17]

Habitat

Beruang madu hidup di hutan hujan tropis sekitar Asia
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang.[18] Habitat beruang madu terdapat di daerah hujan tropis Asia Tenggara.[19] Penyebarannya terdapat di pulau Borneo,Sumatera,Indocina, Cina Selatan,Burma, serta Semenanjung malaya.[18] Oleh karena itulah jenis ini tidak memerlukan masa hibernasi seperti beruang lain yang tinggal di wilayah empat musim.[20] Beruang madu pada masa lalu diketahui tersebar hampir di seluruh benua Asia, namun sekarang menjadi semakin jarang akibat kehilangan dan fragmentasi habitat.[21]

Makanan

Beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan.[2] Mereka memakan aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem.[3] Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya.[22] Apabila beruang madu memakan buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak, setelah buang air besar, biji yang ada di dalam kotoran mulai tumbuh sehingga beruang madu mempunyai peran yang sangat penting sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti cempedak, durian, lahung, kerantungan dan banyak jenis lain.[3] Pada wilayah yang telah diganggu oleh manusia, mereka akan merusak lahan pertanian, menghancurkan pisang, pepaya atau tanaman kebun lainnya.[22]

Perilaku

Beruang madu hidup secara soliter di alam bebas.
Beruang madu aktif di malam hari atau disebut juga dengan makhluk nokturnal, mereka menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari makanan.Kecuali betina dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter. Mereka tidak berhibernasi sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber pakannya tersedia sepanjang tahun.[23] Dalam satu hari seekor beruang madu berjalan rata-rata 8 km untuk mencari makanannya.Perilaku beruang madu yakni menggali dan membongkar juga bermanfaat untuk mempercepat proses penguraian dan daur ulang yang sangat penting untuk hutan hujan tropis.[3] Beruang madu juga sangat berperan dalam meregenerasi hutan sebagai penyebar biji buah-buahan, dan terkenal sebagai pemanjat pohon yang ulung. Sifatnya pemalu, hidup penyendiri, aktif di siang hari dengan kebutuhan wilayah jelajah yang luas.[24]

Perkembangbiakan

Beruang madu tidak mempunyai musim kawin tetapi perkawinan dilakukan sewaktu-waktu terutama bila beruang madu betina telah siap kawin. Lama mengandung beruang betina adalah 95-96 hari, anak yang dilahirkan biasanya berjumlah dua ekor dan disusui selama 18 bulan.[25] Terkadang, beruang betina hanya terlihat dengan satu bayi dan sangat jarang ditemukan membawa dua bayi setelah masa kehamilannya.[13] Hal ini sangat dimungkinkan karena beruang madu sengaja menunda perkawinan untuk mengupayakan agar bayi terlahir saat induk memiliki berat badan yang cukup, cuaca yang sesuai serta makanan tersedia dalam jumlah yang memadai.[26] Beruang melahirkan di sarang yang berbentuk gua atau lubang pepohonan dimana bayi yang terlahir tanpa bulu dan masih sangat lemah dapat bertahan hidup. Bayi akan tetap tinggal di sarang sampai ia mampu berjalan bersama induknya mencari makanan.[27] Bayi beruang madu di duga hidup bersama induknya hingga berusia dua tahun dan kemudian mulai hidup secara mandiri.[28]

Ancaman terhadap beruang madu

Beruang madu telah dikategorikan sebagai binatang yang mudah di serang dan terancam kelangsungan hidupnya.[29] Hal ini disebabkan oleh pengerusakan habitat yang berlangsung terus-menerus.[26] Ancaman terbesar bagi beruang madu memang semakin hilangnya habitat yang berupa hutan hujan tropis , termasuk diantaranya fragmentasi hutan dan degradasi hutan yang disebabkan oleh perilaku manusia berupa pembalakan hutan secara liar serta penebangan hutan untuk keperluan perkebunan karet, kelapa sawit serta kopi.[30] Ancaman lain bagi beruang madu adalah adanya perburuan, baik dikawasan perlindungan maupun di luar kawasan perlindungan, bagian tubuh beruang madu seperti katung empedu serta cairannya banyak diperdagangkan secara gelap untuk memenuhi permintaan pasar pengobatan tradisional.[31] Selain itu, konflik yang terjadi antara manusia dengan beruang madu terkait dengan perusakan wilayah pertanian juga merupakan ancaman bagi beruang jenis ini.[32] Bencana alam seperti kebakaran hutan turut memengaruhi kelangsungan hidup beruang madu karena berhubungan erat dengan kelestarian habitat serta ketersediaan makanan.[27]

Konservasi

Konservasi beruang madu masih sangat jarang dilakukan.[33] Beruang ini telah terdaftar dalam Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) sejak tahun 1979 yang menyatakan bahwa mereka tidak boleh diburu oleh siapapun.[34] Penelitian lebih lanjut mengenai beruang madu sedang dilakukan, khususnya tentang dasar-dasar biologis, ekologi, serta perilakunya.[35] Konservasi beruang madu perlu difokuskan pada perlindungan terhadap habitat hutan, manajemen yang baik terhadap bidang perlindungan beruang madu, supremasi hukum yang tegas terkait dengan pelanggaran terhadap perlindungan beruang madu, menghentikan perdagangan anggota tubuh beruang, serta mengurangi konflik antara manusia dan beruang madu di wilayah hutan.[35]

ELANG BODOL

Elang Bondol

1000warnaindonesia.blogspot.com
1000warnaindonesia.blogspot.com
Elang Bondol merupakan salah satu jenis burung pemangsa dari keluarga Accipitridae. Ukuran rata-rata burung ini berkisar antara 43 sampai 51 cm saja. Namun ketika mereka membentangkan sayapnya, akan terlihat sangat lebar dengan ekor pendek berbentuk bulat.
Ciri-ciri burung elang bondol ini mempunyai warna putih pada bagian leher dan dadanya, dan selainnya berwarna merah bata pucat. Kemudian pada bagian ujung bulu primer mempunyai warna hitam dan tungkai berwarna kuning.
Jika dilihat dengan seksama, burung elang bondol ini terlihat sekilas seperti burung pemakan bangkai daripada burung pemangsa. Biasanya mereka berburu atau memangsa hewan-hewan kecil seperti reptile, ikan, katak, hewan pengerat, bahkan serangga juga.
Persebaran elang bondol ini ada di seluruh Nusantara terutama Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Untuk di Kalimantan sendiri bisa ditemukan di Hulu Kapuas, Kalimantan barat. Keberadaannya disana cukup banyak.

MACAN TUTUL

Macan tutul jawa


Macan tutul jawa
Panthera pardus melas (Tierpark Berlin) - 1009-891-(118).jpg
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Carnivora
Famili: Felidae
Genus: Panthera
Spesies: P. pardus
Subspesies: P. p. melas
Nama trinomial
Panthera pardus melas
Cuvier, 1809
Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) atau macan kumbang adalah salah satu subspesies dari macan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi Pulau Jawa, Indonesia. Macan tutul ini memiliki dua variasi warna kulit yaitu berwarna terang (oranye) dan hitam (macan kumbang). Macan tutul jawa adalah satwa indentitas Provinsi Jawa Barat.
Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang sangat membantu dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
Hewan ini soliter, kecuali pada musim berbiak. Macan tutul ini lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan lebih kecil biasanya diletakkan di atas pohon.
Macan tutul merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Frekuensi tipe hitam (kumbang) relatif tinggi. Warna hitam ini terjadi akibat satu alel resesif yang dimiliki hewan ini.
Sebagian besar populasi macan tutul dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, meskipun di semua taman nasional di Jawa dilaporkan pernah ditemukan hewan ini, mulai dari Ujung Kulon hingga Baluran. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan, penangkapan liar, serta daerah dan populasi di mana hewan ini ditemukan sangat terbatas, macan tutul jawa dievaluasikan sebagai Kritis sejak 2007 di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix I. Satwa ini dilindungi di Indonesia, yang tercantum di dalam UU No.5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999.

BUNGA SEPATU


BUNGA SEPATU 

Bunga sepatu tergolong ke dalam jenis bunga lengkap karena memiliki bagian-bagian atau struktur penyusun bunga yang lengkap. Bunga sepatu memiliki mahkota, kelopak, kepala putik, putik, dan benang sari. Berdasarkan alat kelaminnya, bunga sepatu juga tergolong ke dalam jenis bunga sempurna karena ia memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Karena hal tersebut, bunga sepatu juga dapat disebut bunga hermafrodit (Wikipedia, 2014).

Struktur Bunga Sepatu

Bunga sepatu berfungsi sebagai tempat reproduksi dalam usaha tanaman bunga sepatu memperbanyak diri. Pada bunga sepatu berlangsung proses penyerbukan dan pembuahan untuk menghasilkan individu baru. Untuk melaksanakan fungsinya itu, bunga sepatu dilengkapi dengan sifat-sifat seperti mempunyai warna menarik, bentuknya bermacam-macam, mengandung madu, dan sebagian lagi berbau harum. Untuk dapat melihat berbagai jenis bunga sepatu yang ada di belahan dunia lain, Anda dapat melihat artikel kami yang berjudul “Gambar Bunga Sepatu Berbagai Kultivar”.
Bagian-bagian Bunga Sepatu Bunga sepatu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian steril dan bagian fertil. Bagian steril adalah bagian bunga yang bukan merupakan organ reproduksi. Bagian steril bunga terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), daun pelindung (brachtea), dasar bunga (receptacle), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga yang meliputi kelopak bunga (sepal) dan mahkota bunga (petal). Berbeda dengan bagian steril, bagian fertil bunga adalah bagian yang merupakan organ reproduksi yang benang sari dan putik (pistillum). Untuk memudahkan pemahaman Anda, berikut ini adalah gambar bunga sepatu dan bagian-bagiannya (Ayatul, 2013).

Gambar Bagian-bagian Bunga Sepatu


Struktur Bunga Sepatu

Secara anatomi, daun kelopak dan daun mahkota bunga sepatu memiliki struktur sama yakni terdapat banyak sel parenkimatis. Dimana, parenkim ini disebut mesofil. Parenkim terletak di antara bagian epidermis bawah dan atas. Daun kelopak biasanya memiliki struktur sederhana. Daun kelopak di bagian luarnya dilapisi oleh stomata, kutin, dan trikomata. Sel-sel daun kelopak ini juga mengandung zat hijau daun (klorofil). Sel-selnya daun mahkota bunga sepatu mempunyai banyak berkas jaringan pengangkut yang ukurannya kecil. Daun ini memiliki epidermis yang berbentuk khusus berupa tonjolan yang disebut papila. Papila ini dilapisi kutikula.

Sementara itu, putik dan benang sari memiliki struktur yang sangat berbeda. Secara umum, benang sari bunga sepatu terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar berupa banyak sel parenkimatis yang memiliki vakuola yang tak beruang antar-sel. Pada epidermis tangkai sari terdapat trikomata, kutikula, dan stomata. Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis, dan di bagian paling dalam terdapat ruang sari (lokulus) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda.

bunga bougenville

Bougenville

Bugenvil
Bugenvil (pengucapan bahasa Inggris: [ˌbuːɡɨnˈvɪliə][1]cf. bougainville; nama ilmiah: Bougainvillea, terutama B. glabra) merupakan tanaman hias populer. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.
Tanaman bugenvil ini mempunyai bagian tanaman yang berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman bougainvillea menjadi tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah.
Berasal dari Amerika Selatan, tanaman ini sering ditanam di taman dan kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. (Seludang bunga ( atau spatha) merupakan daun pelindung, yang seringkali berukuran besar, yang menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar. Seludang bunga dapat dijumpai pada struktur generatif ("bunga") tumbuhan anggota suku aren-arenan (Arecaceae dan suku talas-talasan (Araceae). Seludang bunga sebenarnya merupakan suatu bentuk khusus dari daun pelindung (bractea)).
Bugenvil disebut tanaman bunga kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti kertas. Nama Inggris bunga ini adalah Bougainvillea yang diambil dari nama Sir Louis Antoine de Bougainville, seorang prajurit AL Perancis. Antara jenis pokok bunga kertas tersohor ialah Bougainvillea ‘Elizabeth Angus’; Bougainvillea ‘Red’; Bougainvillea Pultonii; Bougainvillea ‘Easter Parade’ dan Bougainvillea ‘Lady Mary Baring’.
Perawatannya pun mudah, tidak memerlukan waktu yang lama karena spesies tumbuhan ini sangat sesuai ditanam di kawasan beriklim tropis dan khatulistiwa seperti negara kita dan bisa tumbuh hingga 10 meter tingginya. Batang tanaman bunga ini agak keras, mempunyai duri yang tajam dan bercabang-cabang. Perkembang biakannya pula hanya memerlukan keratan batang yang disemai di dalam bungkus plastik ataupun pot dengan cara mudah. Selain itu, tanaman ini juga mempunyai sulur yang rapat, daun yang lebar dan berbentuk bujur tirus yang mampu membentuk rimbunan pokok di kawasan halaman rumah atau juga sebagai tumbuhan pagar di kawasan yang menarik.
Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun memiliki banyak manfaat. Contohnya saja untuk hiasan rambut, campuran bunga untuk upacara siraman, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi bangsa Cina dan India.
Tarikan mempesona bunga ini menjadi perbincangan penduduk di negara kita karena terkesan dengan bentuknya dan warnanya yang menarik hati. Warna bunga ini terdiri dari berbagai macam warna, seperti jingga, merah menyala, merah jambu, merah pucat, kuning, ungu, putih, dan berbagai campuran warna.
Sedikit perawatan ringkas, penyiraman air dan pemupukan sempurna mampu mengembalikan kesegaran tanaman bunga kertas ini dalam jangka waktu kurang dua minggu. Dan jika ingin tanaman bunga kertas ini berbunga seterusnya, kita hanya perlu mengurangi pemberian air dan pupuk lantas meletakkan pot tanaman di tempat yang terkena sinar matahari.== Referensi ==

anggrek larat

Anggrek larat

Anggrek larat
LR030 72dpi Dendrobium phalaenopsis (Wiki).jpg
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Orchidales
Famili: Orchidaceae
Genus: Dendrobium
Spesies: D. phalaenopsis
Anggrek larat adalah salah satu bunga identitas Indonesia khususnya di Maluku.[1] Tumbuhan ini memiliki nama ilmiah Dendrobium phalaenopsis.[1] Anggrek larat memiliki dua persamaan nama yaitu Vappodes phalaenopsis dan Dendrobium bigibbum.[1] Tanaman berbunga indah ini termasuk dalam suku Orchidaceae.[2] Anggrek larat termasuk tanaman langka dan dilindungi.[1] Nama anggrek larat diambil dari nama Pulau Larat yang ada di Kepulauan Maluku.[1] Pulau Larat adalah pulau dimana anggrek larat pertama kali ditemukan.[1] Seperti halnya anggrek lainnya, anggrek larat juga termasuk tumbuhan epifit.[2] Jenis bunga ini dalam Bahasa Inggris disebut cooktown Orchid.[2]

Habitat

Habitat asli anggrek larat ialah daerah agak kering dengan ketinggian 400 meter diatas permukaan laut.[2] Anggrek larat tumbuh di daerah dengan suhu antara 50F hingga 90F.[3] Apabila tanaman ini berada pada suhu yang sedikit lebih tinggi atau rendah tanaman masih tetap toleran dan tidak menimbulkan efek buruk bagi tanaman.[4] Tanaman endemik Maluku ini dapat hidup pada kelembaban antara 50% dan 60%.[3] Secara umum dapat dikatakan bahwa anggrek larat hidup pada kelembaban rendah dan agak kering.[4] Suhu dingin yang lembab dapat menyebabkan tanaman anggrek larat yang sedang berbunga menjadi busuk.[4]

Penanaman

Budidaya anggrek larat kini sudah mulai dilakukan supaya tanaman ini tidak punah.[1] Pembudidayaan anggrek sebaiknya dilakukan pada lahan yang terkena sinar matahari langsung saat pagi hari.[5] Lahah yang digunakan untuk menanam anggrek seharusnya di beri semacam tirai untuk menaungi tanaman saat matahari mulai menyengat.[5] Meskipun membutuhkan sinar matahari langsung, anggrek larat juga tidak tahan apabila terlalu panas, jadi saat suhu sangat panas disiang hari sebaiknya dipindah ke tempat yang lebih teduh.[5]
Anggrek larat termasuk dalam tumbuhan hidjau yang hijau sepanjang tahun.[5] Meskipun habitatnya pada tempat yang agak kering tetapi tanaman ini harus segera disiram saat mendekati kekeringan.[5] Penyiraman sebaiknya dilakukan dua hari sekali atau lima hari sekali melihat kondisi tanaman.[5]
Proses pemumukan diperlukan supaya anggrek larat dapat tumbuh dengan subur.[6] Pupuk yang baik untuk anggrek jenis ini adalah makanan hijau dari hutan.[6] Apabila penyiraman menggunakan keran atau air sumur maka tanaman tersebut sebaiknya dipupuk dua atau tiga kali saat bulan dengan suhu panas dan setiap bulan sekali saat musim hijan atau saat udara memiliki udara lembab.[6]
Anggrek larat dapat ditanam di dalam pot dengan menggunakan media tanam kasar.[7] Media tanam kasar tersebut adalah terdiri dari campuran kayu cemara, potongan kulit kayu, perlite, dan arang.[7] Media tanam diganti saat mulai longgar dan mulai membusuk.[7] Tanaman anggrek larat yang masih muda membutuhkan banyak air sedangkan yang sudah dewasa sedikit membutuhkan air.[7] Pot yang dapat digunakna adalah pot dari plastik atau gerabah.[7]

Bunga

Bunga anggrek larat berwarna ungu muda, putih, serta kombinasinya.[4] Mahkota bunga terdiri dari enam bagian mahkota bunga.[3] Bunga anggrek larat tersusun pada satu tangkai panjang.[3] Setiap satu tangkai panjang ini terdapat banyak mkuntum bunga.[3]

Daun

Semaik sehat daun tanaman anggrek larat, maka bunganya juga akan mekar dengan baik. Daun anggrek larat berbentuk panjang dnegan daging daun yang tebal.[3] Daun anggrek larat ini memiliki tekstur kaku dengan warna mulai dari hijau muda hingga hijau tua serta mengkilat dibagian permukaan daun.[3] Daun tersusun melekat pada batang, saling melekan dengan daun lain.[3]